Senin, 20 Desember 2010

Panti Pijat Plus Plus

Spa hanya kedok, ternyata ditemui satu pemijat sedang bugil
Spa hanya kedok, ternyata ditemui satu pemijat sedang bugil- Panti Pijat Plus plus
Spa dan pijit seharusnya untuk kesehatan. Namun banyak spa dan pijit cuma kedok belaka. Ternyata justru tempat pemuas nafsu berjat hidung belang atau tempat esek-esek.
Hak ini tentu merugikan spa dan tempat pijit yang benar-benar untuk kesehatan. Terlebih belakangan ini spa juga menjadi sarana mendatangkan wisata. Namun akibat ulah beberapa oknum, nama spa jadi tercemar.
Seperti di Bogor, namanya keren ‘Sport Club Monte Carlo’. Di klub sport ini juga ada tempat spa. Namanya, ‘Spa Monte Carlo’.Warga tidak pernah menyangka kalau di Spa Monte Carlo itu ada tempat pemuas nafsu lelaki hidung belang.
Oleh karena itulah, warga kaget ketika polisi Jumat sore kemarin menggrebek lokasi tersebut dan mengangkut 13 wanita satu di antaranya manajer yang dipanggil denga sebuatan ‘Mami.
Kasat Reskrim Polresta Bogor, AKP Irwansyah menjelaskan terungkapnya kasus ini berawal adanya pengaduan dari salah satu karyawan  kabur . “Wanita itu mengaku dipaksa boss-nya untuk berbuat asusila terhadap tamu spa,” katanya.
Irwansyah bersama anak buahnya langsung ke lokasi. Agar tidak dicurigai, petugas berpura-pura jadi tamu. Mereka pun langsung menggerebek lokasi ini dan mengamankan 12 wanita pemijat, seorang Mami yakni Dita, 35, dan lima tamu yang tengah bugil.
Untuk menikmati ajang prostitusi tersebut, setiap pelanggan dikenakan tarif Rp150 ribu. Dari jumlah itu, sang pemijat yang bisa juga diajak hubungan intim, mendapat Rp5.000 berikut uang makan Rp10.000. Selain itu mereka biasanya mendapat tips atau persen dari pelanggannya yang jumlahnya bervariasi antara Rp50.000 hingga Rp100.000.
Seorang karyawan, Ln menjelaskan sejak awal masuk kerja di tempat ini selain diharuskan bisa memijat tubuh, mereka juga diwajibkan pandai melakukan ‘karaoke’ atau oral seks. Semua dilakukan demi kepuasan sang pelanggan semata yang umumnya laki-laki.
Jika pelanggan mau melakukan hubungan seks, wanita-wanita yang rata-rata berbodi bahenol dan seksi ini juga siap setiap waktu. “Tentu saja bayarannya di luar tarif pijit sebesar Rp150 ribu,” kata Ln, seorang karyawan.
Menurut Ln, di kalangan karyawan ini dikenal juga istilah ‘Arisan Gunting’ yang merupakan salah satu pelayanan seks, namun tidak berhubungan badan. Ternyata ini merupakan menu favorit pelanggan yang seluruhnya laki-laki.
Kepada petugas, Dita mengaku mereka sudah setahun beroperasi di tempat itu dengan membayar sewa Rp25 juta/tahun. Agar perbuatannya tidak diendus polisi, pengelola menulis tempat ini ‘spa’.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Bogor, AKP Irwansyah, pihaknya akan memanggil pemilik usaha, Ny.Jenny yang tinggal di Jakarta.
Sedang pemilik Sport Club Monte Carlo, Ny.Yani mengaku tidak tahu kalau tempat yang disewa kepada Jenny digunakan untuk ajang prostitusi terselubung. “Saya kira hanya spa atau panti pijat saja,” katanya. (PosKota)

Live Music